Why did I choose SMAN 68?
Hai teman-teman, sebelum
saya menjelaskan “Why did I choose SMAN 68?”, saya ingin memperkenalkan diri
saya terlebih dahulu. Nama saya Gildas Ardiansyah. Saat ini saya adalah salah
satu siswa kelas X MIPA 2 di SMAN 68. Sebelum saya bersekolah di SMAN 68
Jakarta, saya adalah salah satu siswa lulusan tahun 2018 dari SMPN 5 Jakarta.
Sekolah ini terletak di Jl. Dr. Sutomo, No.5, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta
Pusat. Dibangun pada tahun 1917, gedung SMPN 5 termasuk salah satu gedung tua
ber-arsitektur Belanda yang masih kokoh berdiri hingga saat ini dan termasuk
sebagai cagar budaya. SMPN 5 Jakarta termasuk sekolah unggulan di Wilayah 1
Jakarta Pusat, khususnya Kecamatan Sawah Besar. Banyak prestasi yang sudah
diraih SMPN 5 Jakarta dalam bidang akademis maupun non-akademis. Tentunya
menjadi suatu kebanggaan tersendiri bisa lulus dari sekolah tersebut. Ok, sekarang saya akan
menjelaskan "Why did I choose SMAN 68?", Simak baik-baik ok!!
Berawal dari tugas BK saat
saya duduk di bangku kelas 8, guru BK saya memberi tugas untuk membuat sebuah
kalimat motivasi disertai dengan target NEM UN dan sekolah tujuan setelah
lulus. Dari situ saya mulai mencari tahu tentang SMAN unggulan di DKI Jakarta.
SMAN 8 yang berlokasi di Tebet, Jakarta Selatan, menduduki peringkat pertama
dengan rata-rata masuk yang sangat tinggi. Namun, karena letak Tebet yang
terlalu jauh dari rumah saya, maka saya lebih memilih sekolah unggulan di
Jakarta Pusat. SMAN 1 yang letaknya tepat di belakang gedung SMPN 5 Jakarta
membuat sekolah ini menjadi sekolah yang dituju sebagian besar lulusan SMPN 5
Jakarta. Namun, saya diberi tahu oleh guru mapel IPA saya kalau SMAN yang
menduduki peringkat 1 di Jakarta Pusat adalah SMAN 68 Jakarta. Mulai saat itu
saya mencari tahu lebih lanjut tentang SMAN 68 Jakarta.
Setelah saya telusuri
internet, ternyata memang benar SMAN 68 adalah salah satu SMA unggulan di
Jakarta, terutama Jakarta Pusat. Gedung sekolah ini terletak di Komplek Pendidikan
Salemba 18, yang merupakan tempat yang cukup strategis.
Termasuk SMAN unggulan di
Jakarta, maka banyak prestasi yang saya kagumi dari SMAN 68. Mulai dari
memenangi kejuaraan-kejuaraan di bidang akademi maupun non-akademi, sampai
banyaknya peluang untuk diterima PTN ternama di Indonesia seperti UI, ITB, dll.
Membuat saya tertarik untuk menjadi bagian dari SMAN 68. Maka saya putuskan
untuk melanjutkan sekolah di SMAN 68 setelah lulus SMP.
Untuk bisa diterima di SMAN
68 tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan. Oleh karena itu, saya
belajar dan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa masuk ke sana. Tetapi,
bersaing untuk mendapatkan 1 kursi di SMAN 68 tidaklah cukup hanya dengan usaha
belajar. Namun, harus diiringi dengan doa kepada Allah SWT agar dimudahkan
segala urusan dan di lancarkan dalam proses masuk ke SMAN 68. Alhasil, ketika
pengumuman kelulusan dan pembagian hasil UN SMP diberikan, Alhamdulillah nilai
UN saya lumayan bagus. Tinggal menunggu hari pendaftaran, dan saya akan
mendaftar ke SMAN 68.
Singkat cerita, sempat
kecewa dengan peraturan baru yang mengharuskan seluruh siswa daftar sekolah di
Rayon nya masing-masing. ‘Kenapa kecewa?’ karena peraturan baru tersebut
mengharuskan siswa mendaftar sekolah sesuai Kecamatan yang tertera di Kartu
Keluarga. SMAN 68 hanya menerima Kecamatan Kemayoran dan Senen, sedangkan saya
memiliki Kartu Keluarga dengan Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara. Namun,
Alhamdulillah peraturan tersebut diubah kembali dan saya mempunyai kesempatan
untuk daftar di SMAN 68 Jakarta.
Setelah PPDB Online selesai,
akhirnya saya berhasil diterima di SMAN 68 dengan jurusan yang saya pilih
adalah MIPA. Saya sangat bersyukur dan bangga karena bisa diterima di SMAN 68.
Perlu diingat, apapun yang
ingin kita capai, maka berusahalah semaksimal mungkin. Tak cukup dengan usaha,
kita juga harus senantiasa berdoa kepada-Nya agar apa yang kita kerjakan dan
apa yang akan kita capai mendapat ridho dari-Nya dan dimudahkan dalam
mencapainya. Seperti hal nya masuk ke SMAN 68. Bukan hanya karena kepintaran
yang bisa membuat kita masuk ke SMAN 68, tapi, karena kehendak Allah lah kita
bisa masuk ke SMAN 68. Allah yang memberi
rizki sesuai dengan apa yang kita kerjakan. Maka antara usaha dan doa
kepada-Nya tidak boleh dipisahkan.
So, intinya teruslah
berusaha untuk menggapai impianmu, jangan pernah menyerah untuk menggapainya
walupun sakit sekalipun. Sebagai pemuda Indonesia, kita harus memiliki
cita-cita yang tinggi. Sebagaimana yang pernah dikatakan oleh Presiden Ir.
Soekarno, “Bermimpilah setinggi langit… Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di
antara bintang-bintang.” Serta jangan lupa untuk mengiringi nya dengan doa.
Mungkin hanya itu yang bisa saya sampaikan kali ini, sampai jumpa di post
berikutnya!!
Science without Religion is LAME.
Science without Religion is LAME.
Religion
without Science is BLIND.
-Albert
Einstein
Comments
Post a Comment